BENGKULU, PORTALPENA.COM – Naiknya intesitas politik jelak pilkada serentak Bengkulu menimbulkan gonjang-ganjing wacana bahwa petahan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya tidak dapat mencalonkan diri sebagai Gubernur akibat terganjal Putusan Mahkama Kontitusi (MK). Menanggapi hal itu, Mantan Gubernur Bengkulu juga putra daerah asli Agusrin M Najamudin bersiap maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu sebagai alternatif.
Hal itu terungkap ketika Keluarga Besar Agusrin, Hamdani Yakub menggelar konfrensi Pers mengenai langkah politik Agusrin keteika telah berdiskusi dengan para tokoh.
“Jika Rohidin gagal maju karena terganjal aturan, kami dari keluarga Agusrin menyatakan Agusrin siap maju pada Pilgub,” terang Hamdani, saat menggelar konferensi pers di salah satu cafe di Kota Bengkulu, Jumat 16 Agustus 2024.
Hamdani mengatakan, jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) banyak aturan yang bersifat kepentingan. Upaya jegal menjegal tidak bisa terhindar, jika manufer politik terus dilakukan. Maka Pilgub Bengkulu tidak boleh terjadi kotak kosong.
“Politik kita semakin tidak sehat, dengan adanya upaya jegal-menjegal antar kandidat,” tuturnya.
Dijelaskannya, Rohidin Mersyah itu dari suku serawai. Sama halnya Agusrin M Najamudin juga dari suku serawai. Maka dari suku serawai harus bisa maju di Pilgub Bengkulu.
“Kita tidak ingin Pilgub ini, ada yang terganjal aturan,” ujar Hamdani.
Disisi lain, terkait persiapan Agusrin M Najamudin maju Pilgub, sejauh ini masih terus mengalir. Termasuk partai politik (parpol) juga diincar sebagai parahu maju Pilgub.
“Kalau parpol itukan yang menentukan di pusat. Walaupun di daerah tidak mengusulkan, bisa saja karena kepentingan pusat B1-KWK dikeluarkan,” tambahnya.
Hamdani menjelaskan, keputusan politik terutama dalam pemilihan kepala daerah seringkali ditentukan oleh pusat partai. Parpol di tingkat pusat lebih memahami siapa saja kandidat yang memiliki peluang besar untuk menang.
“Agusrin memiliki koneksi dan rekam jejak yang baik di tingkat pusat partai politik,” tuturnya.
Bakal majunya Agusrin di Pilgub Bengkulu, ketika Rohidin Mersyah terganjal aturan itu berawal dari niat keluar. Apalagi banyak diinginkan masyakat. Khususnya masyakat di Seluma, Manna dan Kaur (Semaku).
“Kita ingin, Pilgub ini berjalan secara damai dan mendapatkan pemimpin yang diharapkan masyakat,” tutup Hamdani.
Komentar