PALEMBANG, PORTALPENA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus meningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, hingga ke Desa di seluruh wilayah Indonesia khususnya Bengkulu.
Namun blank spot atau belum meratanya akses jaringan telekomunikasi di suatu wilayah menjadi kendala. Sehingga upaya peningkatan literasi keuangan belum optimal dilaksakan pada setiap desa yang ada.
Hal itu terungkap dalam Journalist Class Angkatan 9 se-Sumbagsel pada Senin (14/10/2024) di The Alts Hotel, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Arifin Susanto dalam pemaparan materi menerangkan Pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan belum memadai. Hal ini membatasi akses masyarakat terhadap layanan jasa keuangan dan menurunkan penetrasi pasar keuangan.
“Pada tahun 2023 Tingkat Literasi Jambi berada di atas rata-rata Nasional yaitu sebesar 79,55%, sedangkan Sumatera Selatan berada pada 63,35%, Kep. Bangka Belitung berada pada 54,19%, Lampung berada pada 61,24% dan Bengkulu berada pada 63,33% masih berada di bawah rata-rata nasional,” Ucap Arifin.
Selain itu, Arifin mengakui kompetensi SDM atau tenaga kerja di bidang keuangan perlu ditingkatkan, sehingga dapat memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat dengan memadai. Hal ini juga menjadi kendala dalam pengembangan produk dan layanan keuangan yang inovatif.
“Pada tahun 2023 Tingkat Inklusi di Wilayah Sumbagsel (Sumatera Selatan berada pada 62,54%, Kep. Bangka Belitung berada pada 70,39%, Lampung berada pada 72,47%, Jambi berada pada 69,52% dan Bengkulu berada pada 70%) berada di di bawah rata-rata nasional, ” sambung dia.
Menanggapi hal itu, Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, Arinengwang menjelaskan OJK telah melakukan berbagai upaya dalam Perluasan Akses Keuangan bertujuan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah pelosok/blankspot, seperti menggerakkan TPAKD, KEJAR, Simuda, Laku Pandai dan melaksanakan Kampanye Nasional.
“Untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 270 jiwa dengan kondisi demografi dan geografis 17.000 pulau, 514 Kabupaten, 7.277Kecamatan dan 83.761 kelurahan/desa diperlukan sinergi dengan berbagai pihak/stakeholder serta pemanfaatan infrastruktur termasuk teknologi digital dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, ” Kata Ari.
Menurut dia Media juga memiliki peran krusial dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan dengan menjadi jembatan informasi yang efektif antara masyarakat, penyedia layanan keuangan, dan regulator.
“Untuk daerah Bengkulu yang masih blankspot kita akan kordinasi dengan OJK disana untuk penyelesaiannya, ” pungkas Ari.