Calon Wakil Wali Kota Paparkan Gagasan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata

DAERAH80 Dilihat
banner 468x60

BENGKULU PORTALPENA.COM  –   Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu menggelar debat kedua dalam rangkaian pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu 2024, Jumat (08/11) malam.

Mengusung tema “Kebudayaan, Pariwisata, Religius, dan Kearifan Lokal dalam Rangka Mempertahankan NKRI,” debat ini menjadi ajang bagi kelima pasangan calon (Paslon) untuk memaparkan visi dan misi serta strategi mereka dalam mengembangkan sektor budaya, pariwisata, dan mempertahankan kearifan lokal di Kota Bengkulu.

banner 336x280

Paslon nomor urut 1, Dani Hamdani dan Sukatno, mengusung visi “Wisata Bengkulu Go Internasional.” Dani Hamdani menekankan bahwa pariwisata di Bengkulu akan dipadukan dengan pelestarian seni, budaya, dan kearifan lokal yang mengedepankan nilai-nilai luhur kota.

Sementara itu, calon wakil wali kota Sukatno menambahkan bahwa untuk mendukung sektor pariwisata, pihaknya berencana membangun kereta gantung yang menghubungkan Pantai Panjang dengan Pasar Barokoto dan Benteng Marlborough.

“Kita mereka berkomitmen membangun sirkuit khusus untuk anak muda sebagai wujud dukungan terhadap kreativitas generasi muda di Bengkulu,” ujar Sukatno.

Paslon nomor urut 2, Ariyono Gumay dan Harialyyanto Nurcahyo Ardhi, menyoroti pentingnya penyelesaian masalah terkait destinasi wisata dan kesejahteraan para pedagang.

Ariyono menegaskan bahwa berbagai polemik di sektor pariwisata perlu segera dituntaskan untuk memastikan keberlanjutan wisata lokal. “Kita menekankan rencana untuk mengembalikan makam Sebakul, yang sempat dicabut pada masa pemerintahan wali kota sebelumnya, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur,” ujar Ariyono.

Paslon nomor urut 3, Dedy Ermansyah dan Nuragiyanti Dewi, menampilkan visi “Bengkulu Inklusif, Toleran, dan Cantik.” Nuragiyanti menegaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci untuk menciptakan kota yang ramah, inklusif, dan indah.

Pasangannya, Agi Agusrin, menyampaikan bahwa sebagai lulusan arsitektur, ia memiliki konsep pembangunan yang kuat dan terstruktur. Menurutnya, Kota Bengkulu harus mampu tampil berani di tingkat nasional maupun internasional, dengan dukungan koneksi internasional untuk menggalang dana guna pembangunan kota.

“Tetapi semua itu tidak bisa terlaksana apabila tidak punya duit. Maka saya akan memaksimalkan koneksi saya di tingkat internasional dan nasional dalam menggaet dana untuk pembangunan kota Bengkulu,” ucap Agi.

Paslon nomor urut 4, Benny Suharto dan Farizal, memaparkan visi “Bengkulu Maju dan Sejahtera Berkelanjutan.” Benny menjelaskan beberapa program utama, termasuk pembentukan organisasi peduli kebudayaan, pemberian bantuan duka sebesar Rp 2 juta untuk setiap keluarga yang berduka, insentif untuk imam, serta upaya menggali nilai-nilai luhur di masyarakat Bengkulu.

Program ini diklaim berlandaskan pada konsep dan kearifan lokal yang telah lama berkembang di Provinsi Bengkulu.

Paslon nomor urut 5, Dr. Dedy Wahyudi dan Ronny Pebriyanto, menekankan penguatan nilai adat, budaya, dan pariwisata. Dedy Wahyudi menjelaskan bahwa pihaknya akan memaksimalkan promosi batik lokal dengan mengadakan karnaval batik dan mendorong produk batik bersirik khas Bengkulu.

ASelain itu, mereka berkomitmen meningkatkan sektor wisata yang sudah ada dan mengusung konsep Tazkia, sebuah kearifan lokal yang memungkinkan pemerintah dan masyarakat hadir langsung untuk memberikan dukungan di lokasi duka.

Debat kali ini menjadi ajang adu gagasan dari kelima pasangan calon yang saling menunjukkan komitmen untuk memajukan Bengkulu melalui sektor kebudayaan, pariwisata, dan penguatan nilai religius serta kearifan lokal. Dengan berbagai program yang ditawarkan, para kandidat berharap dapat merebut hati masyarakat Bengkulu dan membawa perubahan signifikan bagi masa depan kota ini.

banner 336x280

Komentar