Harkitnas 2024, Pemprov singgung Pasca Pemilu, Herwin: Generasi Muda Bangkit

DAERAH179 Dilihat
banner 468x60

IDNPERS.COM, BENGKULU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 Tingkat Provinsi tahun 2024. Upacara peringatan Harkitnas 2024 ini berlangsung di lapangan depan Kantor Gubernur Bengkulu, Senin (20/05/2024).

Upacara Harkitnas ke-116 tahun 2024 ini dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni dan dihadiri Forkopimda, Pejabat Pemprov Bengkulu dan siswa-siswi SLTA.

banner 336x280

Asisten Denni mengatakan Harkitnas dimaknai sebagai bentuk mengenang kembali bagaimana semangat perjuangan bangsa dan momentum bagaimana menerapkan semangat nasionalisme dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang.

“Ini kita memimpin upacara Harkitnas, oleh sebab itu kita bersama-sama mengangkat dan membina bersama memenangkan hal-hal yang positif dan momen ini adalah momen penting setelah kita melaksanakan pemilu 14 Februari lalu,” kata Raden Ahmad Denni yang bertindak sebagai Pembina Upacara Harkitnas.

Lanjutnya, Raden Ahmad Denni menyampaikan, pasca pemilu 14 Februari lalu, Provinsi Bengkulu sudah mampu mengangkat dan membina hal-hal positif untuk menuju Indonesia Emas.

“Sebagaimana tema Bangkit Untuk Menuju Indonesia Emas, tentu hal ini harus dilandasi dengan kebersamaan dari berbagai elemen terutama pemuda dalam mengimplementasikan ide-ide dan gagasan yang dimiliki,” tambahnya.

Herwin Suberhani dalam memperingati Harkitnas 2024, Senin 20 Mei 2024

Sementara itu Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu, Herwin Suberhani menyampaikan sesuai tema Harkitnas ke-116 “Bangkit untuk Indonesia Emas 2045”, tantangan bangsa ada di era globalisasi yang luar biasa, sehingga butuh sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Terlebih, Indonesia memasuki bonus demografi dengan jumlah generasi milenial dan gen Z yang lebih dominan.

Jika Fenomena ini tak disikapi dengan cermat, maka cita-cita bangsa akan sulit terwujud.

“Ini jadi bonus demografi dan harus hati-hati melakukan pengelolaan agar tidak menjadi mudah karena banyak pengangguran karena lapangan kerja yang tidak tersedia,” ujar Herwin.

banner 336x280

Komentar