BENGKULU, PORTALPENA.COM – Sebagai langkah mengenang 102 tahun kelahiran Pahlawan Nasional Ibu Fatmawati Soekarno, dengan kembali merajut nilai sejarah Bengkulu. Kegiatan ini diprakarsai oleh H. Ahmad Kanedi yang bertindak sebagai tuan rumah pada Rabu, 05 Februari 2025.
Ahmad Kanedi menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata dari nilai dan semangat yang harus terus diwariskan dalam memahami sejarah besar Provinsi Bengkulu.
“Nilai yang terkandung dalam kegiatan ini tidak lain adalah agama, kebudayaan, dan sosial. Sebagai organisasi yang peduli dengan sejarah Fatmawati, kami siap berkolaborasi dengan pemerintah maupun organisasi lain,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini murni untuk memaknai sejarah besar yang ada di Bengkulu tanpa maksud lain.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi program Gubernur Bengkulu terpilih yang mengusung konsep “Penamaan Bengkulu Merah Putih.
“Gagasan gubernur terpilih sangat baik dalam memperkuat identitas Bengkulu dan harus mendapat dukungan penuh,” kata Bang Ken.
Selain sebagai ajang refleksi sejarah, kegiatan ini juga berkolaborasi dengan seni lukis sebagai bentuk ekspresi budaya.
Sementara itu, Razia Nova Ghafur (Bang Nov) menyampaikan pentingnya sejarah Fatmawati bagi generasi muda Bengkulu. Ia berharap agar sejarah Fatmawati masuk dalam kurikulum sekolah sehingga tidak terputus di tengah jalan.
“Kami ingin ada kurikulum yang menjelaskan kepada anak-anak tentang Fatmawati, agar sejarah ini tidak hilang,” katanya.
Selain itu, Bang Nov menyoroti keberadaan prasasti tempat kelahiran Fatmawati yang saat ini terletak di Padang Jati, tepatnya di sekitar Bank BRI 46. Ia meminta agar lokasi tersebut mendapat perhatian yang lebih baik dari pemerintah.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Gubernur Bengkulu menyampaikan apresiasi kepada H. Ahmad Kanedi yang telah menggelorakan semangat Ibu Fatmawati dari menjahit Bendera Merah Putih hingga mengenang kelahirannya.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Bengkulu sangat mengapresiasi upaya ini. Kami juga akan mendorong pembuatan buku singkat tentang perjalanan hidup Ibu Fatmawati agar sejarahnya tetap hidup di Bengkulu,” pungkasnya.
Komentar