Pelabuhan Bengkulu Alami Pendangkalan, Pengerukan Jadi Prioritas

BENCANA, DAERAH, EKBIS54 Dilihat
banner 468x60

BENGKULU PORTALPENA.COM  – Kondisi Alur pelabuhan Pulau Baai yang kian mengkhawatirkan, saat ini pendangakalan sudah berada pada minus 2 Low Water Spring (LWS) yang sebelumnya 3-4 LWS.

“Kita diinisiasi oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bengkulu melakukan visit tadi, ditemukan pada beberapa titik itu kedalaman alur sudah minus 2 (LWS, red),” ungkap Ketua Asosiasi Perusahaan Batubara Bengkulu (APBB), Sutarman, Rabu, 23 Oktober 2024.

banner 336x280

Adapun yang melakukan visit bersama tersebut Asosiasi Perusahaan Batubara Bengkulu (APBB), perwakilan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bengkulu.

Kemudian, perwakilan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo), serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) wilyah III Pulau Baai Bengkulu.

Selain itu, melalui visit ini juga dilakukan penyisiran pada alur dan tanggul yang jebol sebelumnya. Sutarman mengatakan, pihaknya tengah menginisiasi dan menggencarkan pembahasan pengerukan antara PT. Pelindo Persero, pelaku usaha pemanfaat pelabuhan dan badan usaha milik daerah.

“Kita telah sepakat pembentukan perusahaan patungan (joint venture company) yang terdiri dari Pelindo, dunia usaha, dan idealnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bengkulu untuk menangani pengerukan ini,” ujar Sutarman.

APBB bersama KSOP Bengkulu melakukan konfrensi pers visitasi Pengerukan alur Pelabuhan pulau Enggano.

Saat disinggung soal keterlibatan BPKP Bengkulu dalam pengerukan alur, Sutarman mengatakan, bahwa sebenarnya keterlibatan BPKP akan dilibatkan pada tahap 5, namun atas permintaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mereka pada tahap pertama ini.

“Nantinya tahap 5 nanti state nya (BPKP, red), tapi karena pemerintah daerah ingin lebih cepat melibatkan beliau-beliau ini (BPKP, red). Kini masih tahap pertama,” beber Sutarman.

Sebagaimana diketahui, alur pelabuhan Pulau Baai yang saat ini ingin dikeruk melalui sistem Joint Venture Company itu belum ditetapkan oleh Kemenhub RI.

Dengan belum ditetapkan alur tersebut, menjadi salahsatu problem dari pengerukan alur yang saat ini dalam pembahasan.

Sebagai tindak lanjut dari kunjungan hari ini, ia mengkonfirmasi besok akan diadakan pertemuan lanjutan di kantor BPKP Provinsi Bengkulu. Pertemuan ini akan membahas hasil temuan di lapangan dan merumuskan langkah-langkah teknis pengerukan yang perlu segera dilakukan.

“Ini sudah masuk tahap darurat, dan langkah pengerukan harus segera diputuskan,” tegas Sutarman.

Diungkapkan, Kepala Kantor KSOP Kelas III Pulau Baai Bengkulu, Muhammad Israyadi SH, MH bahwa membenarkan telah dilakukan visit bersama pihak-pihak diatas, terpantau sedimentasi pada alur sudah sangat tinggi.

Namun untuk melakukan pengerukan, harus dilakukan dulu penetapan alur terlebih dahulu, dan direncanakan akan ditetapkan kedalamannya 6,5 meter.

“Iya sedimentasinya sudah sangat tinggi, dan kita akan ajukan penetapan terlebih dahulu,” beber Israyadi.

banner 336x280

Komentar