BENGKULU, PORTALPENA.COM – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra, Ferry Ernest, mengatakan besaran anggaran untuk satu orang PHD tahun ini tetap sama seperti tahun sebelumnya, yakni sekitar Rp 93 juta. Jumlah tersebut belum termasuk uang saku untuk para pendamping.
“Dengan uang saku, kita siapkan anggaran sekitar Rp100 juta lebih untuk masing-masing PHD. Jika dikalikan 15 orang, totalnya mencapai Rp1,6 hingga Rp1,7 miliar. Dana tersebut nantinya akan kami setorkan langsung ke Kementerian Agama,” jelas Ferry saat ditemui dikantor Gubernur, Rabu, 8 Januari 2025.
Mengenai pembukaan seleksi Pendamping Haji Daerah (PHD). Ernest memperkirakan dimulai 23 Januari 2025.
“saat ini, Pemprov Bengkulu masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Agama,” ujarnya
Terkait isu pengurangan jumlah PHD, Ferry menegaskan bahwa tidak ada pengurangan kuota untuk pendamping haji daerah. Kuota PHD tetap berjumlah 15 orang sesuai dengan ketentuan sebelumnya.
“Pengurangan itu tidak ada untuk PHD. Kalau ada pengurangan, mungkin di luar PHD, seperti Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Tetapi untuk PHD, jumlahnya tetap 15 orang. Bahkan, dalam rapat koordinasi kemarin, mereka meminta agar daerah tetap mengirimkan pendamping sesuai kuota,” tutup Ferry.
Komentar