BENGKULU, PORTALPENA.COM –Dalam Minggu ini antrian panjang kendaraan masyarakat yang ingin mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) menghiasi beberapa titik SPBU yang ada di wilayah Bengkulu.
Menanggapi hal itu, pihak Pertamina Patra Niaga melalui Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan Pertamina terus memastikan stok dalam keadaan aman dan berjalan dengan maksimal untuk masyarakat wilayah Bengkulu.
“Untuk stok BBM di wilayah Bengkulu kami pastikan saat ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika masih diperlukan, penyaluran BBM akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan, untuk produk subsidi dan penugasan tentunya akan disesuaikan dengan kuota yang sudah ditentukan,” ujar Nikho.
Sebagai informasi untuk saat ini, konsumsi BBM jenis Biosolar pada Bulan Juli 2024 di wilayah Bengkulu masih relatif normal dengan rata-rata konsumsi harian sebesar 663 KL (Kilo Liter) per hari sedangkan untuk rata-rata konsumsi harian BBM jenis Pertalite sekitar 300 KL per hari.
Nikho juga menambahkan Pertamina telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Aparat Penegak Hukum (APH) setempat untuk melakukan pengawasan dalam penyaluran BBM Subsidi. “Hal itu kita lakukan agar penyalurannya tepat sasaran dan menghindari adanya penumpukan antrian di lembaga penyalur,” ujarnya.
Selain itu, Pertamina terus menghimbau kepada masyarakat untuk dapat membeli BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya serta tidak melakukan pengisian berulang dan menimbun, karena ada akibat hukum untuk setiap tindak pelanggaran undang-undang.
Disisi lain, Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, RA. Denny mengatakan, kondisi antrian kendaraan yang terjadi saat ini merupakan salah satu dampak adanya kerusakan pipa suplai BBM yang ada di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
“Dengan adanya musibah yang terjadi kemarin itu sebenarnya masih ada dampak, sehingga kita harus meminta stok dari Lubuklinggau, Lampung, dan Padang. Persoalannya ada di transportasi karena keterlambatan dan sebagainya. Seperti kita lihat kemarin di Bengkulu Utara karena kondisi jalan,” ungkap RA. Denny pada Rabu, 31 Juli 2024.
Terhadap persoalan yang ada, Pemprov Bengkulu juga telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina agar segera melakukan pemantauan di lapangan terhadap penyebab adanya kekurangan kebutuhan masyarakat yang berimbas antrean panjang di SPBU.
“Kami juga belum dapat laporan dari Pertamina terkait beberapa hari ini kita mendengar adanya kekurangan atau stok yang belum sampai. Kalau kebutuhan kita sebenarnya tidak kekurangan, tapi stok dari Pertamina menuju SPBU itu yang masih terlambat kita,” imbuh RA. Denny.
Sementara itu, terkait dengan perbaikan pipa suplai BBM yang ada di kawasan Pulau Baai Bengkulu, RA. Denny menyampaikan jika dari pihak Pertamina telah melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang ada. Hanya saja untuk operasional normal belum dilakukan.
“Kelihatannya belum, tapi sudah diuji coba terus. Karena kemarin kan mereka menargetkan sekian hari selesai, apalagi posisinya ada di laut banyak kendala yang dihadapi. Tapi mudah-mudahan untuk jatah atau stok BBM di Bengkulu kita cukup,” singkatnya.