BENGKULU, PORTALPENA.COM – Pengusaha muda Yosua Yordan resmi dilantik sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu. Dalam sambutannya, Yosua menegaskan bahwa alasannya bergabung dengan HIPMI adalah keinginan untuk berbakti kepada provinsi yang sangat ia cintai.
“Saya masuk HIPMI karena ingin berbakti kepada Provinsi Bengkulu. Kita harus kuat di daerah sendiri. Ketua umum bukan sekadar jabatan yang dikenal banyak orang, tetapi bagaimana pemikiran kita dapat terealisasi di tanah kelahiran yang kita cintai,” ujar Yosua.
Yosua juga mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam membangun Bengkulu menjadi provinsi yang lebih maju. “Mari kita bersatu untuk membangun Provinsi Bengkulu. Bersama-sama kita wujudkan visi besar ini,” tegasnya.
Harapan dan Dukungan
Akbar Buchari, pemimpin HIPMI pusat, turut memberikan ucapan selamat kepada Yosua. Ia berharap program kerja HIPMI di bawah kepemimpinan Yosua dapat berjalan dengan lancar dan membawa perubahan signifikan. “Selamat kepada Ketua HIPMI yang baru. Semoga bisa melaksanakan program dengan lari kencang dan mewujudkan visi misi organisasi,” kata Akbar.
Akbar juga memberikan apresiasi kepada kepemimpinan ketua sebelumnya yang telah memberikan kontribusi besar bagi organisasi. “Terima kasih kepada ketua sebelumnya atas dedikasinya. Semoga estafet kepemimpinan ini membawa kemajuan lebih besar,” tambahnya.
Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa HIPMI memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ia mengingatkan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan pemerintah adalah tantangan besar.
“Pertumbuhan 8 persen itu bukan hal mudah. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Bengkulu baru mencapai 4,5 persen. Namun, saya yakin HIPMI dapat menjadi motor penggerak untuk mencapai target tersebut,” ujar Rosjonsyah.
Ia juga menyoroti potensi besar Bengkulu yang masih belum tergarap maksimal. “Bengkulu sangat kaya akan sumber daya alam, seperti emas dan batu bara. Jadi, kalau ada pengusaha dari Bengkulu, mengapa kita harus mengambil dari luar?” katanya.
Sultan B. Najamuddin: Pemilihan HIPMI Sebagai Referensi Demokrasi
Sementara itu, Sultan B. Najamuddin, tokoh nasional asal Bengkulu, menyoroti pelantikan ini sebagai contoh demokrasi yang baik. Ia berharap proses pemilihan Ketua HIPMI dapat menjadi referensi dalam penyusunan Undang-Undang tentang politik yang lebih efisien.
“Proses pemilihan HIPMI ini sangat demokratis dan bisa menjadi referensi. Saat ini, politik dianggap mahal, dan kita perlu perubahan,” kata Sultan.
Ia juga mengingatkan bahwa Bengkulu memiliki sejarah panjang dengan kontribusi besar di tingkat nasional. “Orang Bengkulu sudah banyak berkontribusi di level nasional, seperti Ketua DPD RI dan Ketua DPR RI. Bahkan, Fatmawati, penjahit Sang Saka Merah Putih, berasal dari Bengkulu. Jadi, apa yang sebenarnya menjadi masalah kita di sini” tutup Sultan.