banner 468x60

IDNPERS.COM, BENGKULU – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memegang peranan penting sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Oleh karena itu, Bank Indonesia turut berperan aktif dalam pengembangan UMKM untuk mewujudkan UMKM yang produktif, inovatif, dan adaptif.

Dalam mewujudkan hal tersebut Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu melakukan pendampingan kepada pelaku umkm di Provinsi Bengkulu , dengan mengedepankan semangat sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga, Asosiasi, dan Industri.

banner 336x280

Seperti menumbuhkan geliat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yaitu Sari Aren Gula Semut yang berasal dari Air Meles Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong dan UMKM Kopi Lestari Berasal Desa Empat Suku Menanti Sidang Dataran Rejang Lebong.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memegang peranan penting sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Oleh karena itu, Bank Indonesia turut berperan aktif dalam pengembangan UMKM untuk mewujudkan UMKM yang produktif, inovatif, dan adaptif untuk mendukung kebijakan utama Bank Indonesia.

Pengembangan UMKM tersebut senantiasa mengedepankan semangat sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga, Asosiasi, dan Industri.

Suparmanto pemiluk UMKM Sari Aren Gula Semut mengungkapkan kepadai idnpers.com bahwa produksi gula semut setiap harinya telah mencapai 500 Kg dalam bentuk gula kristal, dengan omset bulanan yang mencapai 120 juta rupiah per bulan.

Kunci keberhasilan Sari Aren Gula Semut terletak pada kualitas premium produknya. Untuk mendapatkan produk gula semut kualitas premium, Suparmanto menjalin kerjasama dengan 60 petani aren untuk memastikan pasokan bahan baku gula aren berkualitas tinggi.

“Produk unggulan yang sudah beredar di pasaran, yaitu Sari Aren Original, Kopi Gula Aren, Jahe Gula Aren, Serta Gula Aren Cair,” ujar Suparmanto.

Dalam menghadapi era digital, Suparmanto juga memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif. Melalui platform tersebut, masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan mengenal produk-produk unggulan Sari Aren Gula Semut.

Sukses Sari Aren Gula Semut tidak lepas dari dukungan Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu melalui program UMKM Binaan. Dimulai sejak tahun 2018, Bank Indonesia memberikan berbagai bantuan mulai dari pelatihan, fasilitas produksi serta pemasaran secara online melalui media sosial dan E-commerce.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dhita Aditya, menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh UMKM Sari Aren. Dengan penghargaan sebagai pemenang Lomba Bangga Buat Indonesia/Bangga Berwisata Di Indonesia (BBI/BBWI) Tahun 2023 dan keikutsertaan dalam pameran UMKM di Malaysia, UMKM Sari Aren semakin dikenal baik di dalam negeri maupun mancanegara.

“Kita ikut senang karena UMKM Sari Aren berkembang, gula semut Sari Aren sudah dikenal di Seluruh Indonesia hingga Malaysia. Kita Targetkan UMKM Sari Aren tembus pasar internasional,” Ujar Dhita Aditya.

Selain Sari Aren Gula Semut, UMKM Lestari Kopi juga berhasil meraih kesuksesan yang gemilang dengan inovasi dalam menjaga kualitas produknya. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkuluyang telah memberikan pelatihan, pendampingan, serta bantuan peralatan produksi seperti mesin roasting, mesin pulper, dan mesin huller.

Supriyadi sebagai Pemilik UMKM Letari kopi saat ditemui idnpers.com, menjelaskan kepiluannya saat usaha kopi Lestari terdampak covid dua tahun lalu. Tetapi dia bersyukur pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu membuat program UMKM Binaan BI sehingga bisa bangkit seperti sekarang.

Pada tahun 2018 BI memberikan pelatihan, pendampingan hingga bantuan seperti mesin roasting, mesin pulper (pengupas kulit buah kopi) dan mesin huller.

Rumah Produksi Lestari Kopi saat ini banyak memproduksi biji kopi kering atau green bean. “Kalau belum musim panen seperti saat ini, kita bisa kirim 100-200 Kg per bulan, Kalau musim panen kita bisa penuhi permintaan pembeli hingga 600 Kg per bulan dan kopi yang kita jual merupakan jenis kopi robusta petik merah,” ujar Supriyadi.

Supriyadi pun menjelaskan selain kopi petik merah, Lestari Kopi juga menjual kopi Asalan (kopi petik merah dan petik hijau).

Kita mampu menjual kopi astrak 1-1,5 ton per bulan . Pasarnya sudah seluruh Indonesia, bahkan juga sudah dijual hingga ke Malaysia dan Prancis.

Perlu diketahui, Kopi Lestari mewakili daerah Rejang Lebong pada Festival Kopi Nusantara yang dikemas dalam Jakarta Kretaif Festival (JAKREATIFEST) 2022 yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Jakarta.
Dalam festival tersebut Kopi Lestari meraih peringkat kedua penjualan terbanyak.

banner 336x280

Komentar

News Feed