SELUMA, PORTALPENA.COM – Sebanyak 18 warga di Desa Padang Kuas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan yang mereka alami sejak dua tahun terakhir. Keluhan ini muncul setelah beroperasinya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLTU Teluk Sepang yang dimiliki oleh PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB). Warga menduga bahwa gangguan kesehatan mereka berkaitan erat dengan keberadaan SUTT tersebut.
Keluhan warga mencakup sakit kepala kronis, gangguan tidur, serta nyeri sendi. Femi Budiarti (39), seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan bahwa ia telah memeriksakan diri ke klinik kesehatan dan bidan desa. Namun, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa ia tidak menderita asam urat atau penyakit lain yang lazim menyebabkan nyeri sendi.
“Saya sering merasa sakit sejak SUTT PLTU Teluk Sepang mulai beroperasi,” kata Femi, Kamis, 19 Desember 2024.
Hal serupa juga dialami oleh Suud (65), yang mengeluhkan kesulitan tidur selama tujuh bulan terakhir. Istrinya, Erni (63), sering mengalami nyeri sendi yang datang tiba-tiba. Karena keterbatasan biaya, pasangan ini belum sempat memeriksakan kesehatan mereka ke fasilitas medis.
Selain dampak kesehatan, warga Desa Padang Kuas juga mengalami kerugian material. Berdasarkan data dari Kanopi Hijau Indonesia (KHI), sebanyak 38 keluarga di Dusun Jalur, Desa Padang Kuas, menderita kerugian sebesar Rp155.685.000 akibat rusaknya 165 unit peralatan elektronik. Fasilitas umum seperti Kantor Desa Padang Kuas dan Masjid Al-Muhajirin juga mengalami kerusakan elektronik, dengan total kerugian sebesar Rp9.248.000.
Warga Desa Padang Kuas menuntut PT TLB untuk segera mengambil tindakan. Mereka meminta perusahaan membayar kompensasi atas kerugian material dan memindahkan tower SUTT ke lokasi yang lebih aman.
“Pihak perusahaan tidak pernah menjelaskan dampak buruk dari keberadaan SUTT kepada warga. Kami hanya ingin hidup sehat dan aman,” ujar salah seorang warga.
Hingga berita ini diturunkan, PT TLB belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan warga.
Masyarakat berharap pemerintah daerah, lembaga terkait, dan pihak PT TLB segera memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Mereka menuntut solusi konkret demi keselamatan dan kesehatan warga Desa Padang Kuas.